Mengungkap Makna di Balik Nasi Tumpeng
Mengungkap Makna di Balik Nasi Tumpeng
Nasi kuning berbentuk segitiga tinggi menjulang, berdiri kokoh di atas nampan rotan, dan dikelilingi oleh beraneka lauk-pauk. Tentunya banyak berasal dari anda yang tidak asing ulang dengan menu ini. Ya, nasi tumpeng adalah menu tradisional yang biasa kita temui di dalam acara-acara tertentu, terutama pada kala ulang tahun. Namun, tahukah kamu, asal mula budaya tersebut, dan makna di baliknya?
Penuh nilai filosofis
Pada awalnya, budaya nasi tumpeng adalah sebuah budaya syukuran yang berasal berasal dari Jawa, Madura, dan Bali. Di tempat tersebut, budaya tumpengan sering diadakan di dalam acara khusus seperti syukuran, atau acara ulang tahun.
Uniknya, budaya berikut sesudah itu menyebar dan menjadi budaya yang diakui bersama, di semua Indonesia. Makanya, tidak jarang kita temui acara syukuran dan ulang th. yang menghadirkan nasi tumpeng, kendati kala sedang berada di luar Jawa pesan nasi tumpeng .
Bagi kebanyakan orang Jawa, tidak cuman wujud ucapan syukur, nasi tumpeng miliki banyak makna. Misalnya, wujud nasi tumpeng yang berbentuk kerucut dan meruncing. Menurut orang Jawa, wujud ini adalah lambang berasal dari ekosistem kehidupan dan kekuasaan Tuhan yang menciptakan alam semesta.
Hal yang bisa kita lihat lainnya adalah beragamnya menu yang disajikan. Keragaman menu ini termasuk miliki makna mendalam, yakni lambang berasal dari keharmonisan alam. Dan tidak cuma itu, warna berasal dari nasi yang kuning atau keemasan termasuk melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
Makna potong tumpeng
Selain berasal dari wujud dan penampilan berasal dari nasi tumpeng itu sendiri, nilai filosofis yang mendalam termasuk bisa kita lihat berasal dari ritual atau upacara yang dilakukan. Saat menghadiri sesi tumpengan, pernahkah anda lihat ritual pemotongan ujung tumpeng yang diserahkan kepada orang yang dituakan atau dihormati? Ya, di dalam ritual berikut ternyata termasuk memiliki kandungan makna, yakni kita mesti menghormati orang yang lebih tua, atau yang dihormati, sebagai ungkapan rasa menerima kasih atas segala bimbingan dan petuah yang diberikan.
Selain itu, rasa kebersamaan dan kekeluargaan termasuk menjadi nilai perlu yang terkandung di dalam formalitas tumpengan. Hal berikut bisa anda lihat berasal dari nasi dan lauk-pauk yang disajikan di di dalam satu wadah dan diambil alih bersama-sama. Dengan begitu, membawa dampak kita menjadi lebih akrab satu dengan yang lain, supaya rasa kebersamaan menjadi semakin terjalin.
Komentar
Posting Komentar